Upaya Puskesmas Donorojo dalam Menanggulangi Stunting: Pendampingan Dokter Ahli dan Pemeriksaan Ibu Hamil Risiko Tinggi serta Balita Risiko Stunting
Pendahuluan
Stunting masih menjadi ancaman serius bagi generasi masa depan di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan otak yang dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup mereka. Dalam upaya menanggulangi masalah ini, Puskesmas Donorojo menggelar kegiatan pendampingan dokter ahli dan pemeriksaan ibu hamil risiko tinggi serta balita risiko stunting pada Kamis, 18 Juli 2024. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH. Bdn.
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dampaknya sangat signifikan, tidak hanya terhadap pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan otak anak, yang berisiko tinggi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik.
Pentingnya Sinergi dalam Menangani Stunting
Dalam sambutannya, Dr. Mudrikatun menekankan pentingnya sinergi antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat dalam menangani masalah stunting. “Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah masa depan bangsa. Dengan langkah preventif dan kuratif yang tepat, kita bisa memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ujar Dr. Mudrikatun.
Kegiatan Pendampingan dan Pemeriksaan
Peserta dan Narasumber
Kegiatan ini diikuti oleh 10 ibu hamil risiko tinggi dan 10 ibu balita yang teridentifikasi berisiko stunting. Selain itu, kegiatan ini melibatkan 14 jejaring dan jaringan Puskesmas Donorojo, 4 pendamping dari Dinas Kesehatan, dan 2 narasumber ahli yaitu dr. M. Faesol MMR, Sp.OG, dan dr. M. Syukri Alimi, Sp.A.
Materi dan Diskusi
Dr. Faesol memberikan materi mengenai deteksi dini dan penanganan kehamilan risiko tinggi. “Kehamilan risiko tinggi perlu penanganan khusus untuk mencegah komplikasi yang bisa berujung pada stunting. Edukasi dan pemeriksaan rutin sangat penting,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Syukri Alimi membahas pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang tepat untuk mencegah stunting. “Asupan gizi yang baik dan pemantauan perkembangan anak secara rutin dapat mencegah stunting sejak dini,” ungkap dr. Syukri.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini menggunakan metode paparan, diskusi, dan praktek yang melibatkan peserta secara aktif. Para ibu hamil dan ibu balita diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, cara deteksi dini stunting, serta teknik pemberian makan yang benar untuk bayi dan balita.
Harapan dan Tujuan
Kepala Puskesmas Donorojo, Yanuar Laksmi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya. “Dengan kerjasama yang baik antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat, kita optimis dapat menekan angka stunting di Jepara,” tuturnya.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Semoga upaya ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
FAQ
1. Apa itu stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
2. Mengapa stunting menjadi masalah serius?
Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan otak yang dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup mereka.
3. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini?
Kegiatan ini diikuti oleh 10 ibu hamil risiko tinggi dan 10 ibu balita yang teridentifikasi berisiko stunting, serta melibatkan 14 jejaring dan jaringan Puskesmas Donorojo, 4 pendamping dari Dinas Kesehatan, dan 2 narasumber ahli.
4. Apa saja materi yang dibahas dalam kegiatan ini?
Materi yang dibahas meliputi deteksi dini dan penanganan kehamilan risiko tinggi, pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang tepat.
5. Apa harapan dari kegiatan ini?
Harapannya adalah dengan kerjasama yang baik antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat, angka stunting di Jepara dapat ditekan sehingga menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Sumber informasi: